Posts

9 | Metamorfosis Kupu-Kupu

Image
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Konsep Dasar IPA Dosen Pengampu: Dr. Nirwana Anas, S.Pd, M. Pd Nama                    : Della Putri Syafira NIM                       : 0306221021 Kelas                     : PGMI-1 Prodi                     : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan -----------------------------------------------------------------------------------------------        Gambar 1.0 (Sumber: foto pribadi) Kupu-kupu berkembang biak dengan cara bertelur melalui proses metamorfosis. Mengutip dari buku Biologi – Jilid 3 yang ditulis oleh Diah Aryulina dkk, metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan hewan khususnya serangga dan amfibi menuju dewasa. Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki struktur dan fungsi tubuh yang berbeda pada setiap stadium. Metamorfosis dikendalikan oleh hormon yang dimana di bawah pengaruhnya, ukuran t

8| Dibalik Kelezatan Mie Instant

Image
Happy fasting, Oll! Back to my blog again! Hari ini cuaca di Medan lagi mendung, jadi ga terlalu ngerasa haus. Btw, pagi tadi sahur pake apa? Nasi sama sayur, nasi sama ayam, atau nasi sama mie? Atau malah ga sahur? Tapi apapun dan gimanapun itu, semoga puasa kita lancar sampe adzan maghrib. Aamiin. Omong-omong soal makan sahur apalagi menunya mie instan, selama ramadhan ini udah berapa kali kalian mengkonsumsi makanan sejuta umat itu? Makanan yang punya banyak varian dan cocok dimanakan dalam kondisi apapun. Ga heran, karena harganya murah dan cara masaknya juga praktis.   Ol, tapi kalian tau gak, sih? Kandungan apa yang ada didalam mie instan? Dalam sebungkus mie instan mengandung tepung terigu, gula, natrium, minyak nabati, TBHQ, dan BHA. TBHQ (tertiary butylhydroquinone) dan BHA (butylated hydroxyanisole) berfungsi sebagai pengawet makanan. Zat ini juga dipake untuk makanan instan lainnya, tapi kalau dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan gangguan fungsi hati.   Se

7| Bisu Dalam Keramaian

Image
Duhai Tuhan, sungguh Engkau telah menciptakan keindahan pada semesta untuk dilihat penduduk bumi. Barangkali menghibur hati yang lara. Oleh banyak hal, mungkin ada yang belum sempat makan sesuap nasi pun saat berbuka tadi? Bukankah tidak adil jika langit yang indah itu hanya dinikmati bagi mereka yang sangat berkecukupan? Aku melihat wajah lelah dan getir mereka, duduk dipinggir trotoar sambil memandang orang-orang berlalu lalang menghidangkan makanan bagi si pemesan. Saat azan berkumandang dan hari semakin gelap. Hanya ada sebotol air sebagai penghilang dahaga. Apakah puasa antara kaum borjuis dengan kaum proletar berbeda meski mereka sama terlahir Islam? Bukankah Islam adalah agama yang ‘selamat‘?   Ada dua pasang mata bundar, Tuhan. Menyorot penuh arti dan ingin. Tatapan itu suci. Tidak ‘kah berdosa hamba-Mu membiarkannya menahan selera? Dia juga berpuasa, Tuhan. Ibunya yang mengajarkannya. Apa jadinya jika ia melakukan segala cara untuk mendapatkan sesuap nasi? Bole

6| Masikah Kita Menjadi Seorang Indonesia Hari Ini?

Happy satnight, Oll! Cuaca di Medan hari ini cerah, ga tau kalo besok. Sama kaya iklan marjan yang belum tau kelanjutannya gimana, wkwk.   Sabtu pagi dirumah, tv udah di setting nonton ceramahan Ustaz Maulana. Memang tiap pagi si Ibuk tontonannya itu, sih. Tapi aku ga ikut nimbrung, cuma ngelirik sekilas doang waktu ngelewati ruang tv. Sampe jam setengah tujuh pagi waktu baru beres nyuci piring, ada berita siaran lokal. Aku lupa di chanel mana tapi yang pasti itu berita Medan. Media itu menyorot satu tempat makan yang unik, namanya Cafe Rumah Pohon. Elisa Pane, nama si pemilik cafe. Tempat makan khas tradisional itu menggunakan andaliman sebagai bahan rempah-rempah untuk memasak. Dimana andaliman merupakan rempah-rempahnya orang batak. Si Ibuk Elisa Pane ini ingin melestarikan masakan khas Indonesia ke generasi penerus. Salah satunya dengan membuka tempat makan dengan menu lokal.   Satu hal yang kulihat dari berita itu adalah, di zaman yang semakin canggih dengan arus globalisasi i

5 | Between Us and The Others

Image
  Hi, Oll! Back to my blog again!  Ternyata hujannya nyambung sampe awal maret. Medan kalo hujan vibesnya kaya Bandung, ya. Adem. Seadem perempatan jalan Aksara yang biasa riuh sama kemacetan gara-gara sopir angkot yang suka nerobos lampu merah. Tapi kalo hujan, suasana jadi tenang dan stabil. Apalagi, toko baju dipinggir jalan itu suka mutar lagu galau dengan volume besar. Kaya, Kangen dari Dewa 19, Peri Cintaku dari Ziva Magnolya, Sang Dewi dari Lyodra dan sederet lagu pop lain yang banyak diperdengarkan di spotify. Waktu itu pulang dari kampus, hujannya cuma gerimis-gerimis kecil. Aku yang baru turun dari angkot untuk nyambung ke angkot lain kadang suka ngebatin kalo denger lagu yang relate sama hidup. Ya Allah, ini lagu apa sindiran, kok ngena banget. Udah kena hujan, denger lagu galau lagi.   Ya, hal-hal sederhana yang suka aku pantau dari jendela mataku setiap hari. Pernah, waktu pulang dari kampus juga waktu lagi di dalem angkot with Mbak Tikah. Keadaan jalan lagi lampu m

4| Budaya Healing Anak Gen-Z

Image
Rain at the end of February. Hi, Ol! How was day going? Hope u’re better always..  Pulang dari kampus kaya biasa, tapi kali ini cuacanya mendung. Ya, after a month langit libur nurunin hujan, di ujung februari baru absen lagi. Hujannya cuma gerimis-gerimis kecil, tapi nenangin pikiran sejenak. Jadi berasa healing di samping tugas-tugas yang menumpuk.  Bicarain soal healing, istilah itu pasti ga asing ditelinga. Right? Masing-masing orang juga pasti punya caranya sendiri untuk healing. Tapi, kalian sendiri tau ga, sebenernya healing itu apa sih? Jangan bales pake kalimat, kamu nanyeak? Kamu bertanyak-tanyak? Rawr. Dasar anak gen-z!  Nah, healing dalam bahasa gaulnya sama dengan refreshing yang bertujuan untuk menyembuhkan diri dari segala hal yang menyakiti hati dan perasaan pribadi. Di Indonesia sendiri, kata healing mengacu pada aktivitas traveling atau jalan-jalan.  Menurutku, healing udah jadi budaya atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat terutama gen-z. Apalagi kalau pik

3| People Come, People Go and Who Will Stay?

Image
 Hi, Y’all! Welcome back to my blog again. How’s everything? Bad or not, I believe u can handle it. Today is the last day of January. Apa target yang udah kamu capai dibulan ini? Btw, Medan udah ga sering hujan. Xixi. Tapi langitnya masih suka mendung, seperti hatiku. Ea~   Tapi langit mendung suatu saat pasti akan cerah kembali. Memberi harapan yang lebih pasti. Karena mendung suka bikin orang khawatir bakal turun hujan atau engga. Bikin ibu-ibu cemas soalan jemuran yang masih pada basah. Bikin para penjual kaki lima siap-siap memilih tempat berteduh. Dan segelintir persiapan lain sebelum hujan datang.   Bicarain tentang langit mendung dan hujan, sama halnya dengan people come and go. Kalian pernah berpikir kenapa orang-orang bisa datang dan pergi? Kalau jawabannya “ya“, berarti kita sama. Manusia datang dan pergi memang udah karena hukum alam. Sama seperti langit mendung tadi. Sama seperti pagi dan malam. Sama seperti langit senja yang indah, namun singgahnya hanya sesaat. Begitu